By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
djapost.comdjapost.comdjapost.com
  • Nasional
  • Jabar Raya
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Hukum dan Kriminal
Cari
  • Nasional
  • Jabar Raya
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Hukum dan Kriminal
© 2024 Djapost | All Rights Reserved.
Reading: Cegah Banjir, Pemprov Jabar Ajak Masyarakat Membuat Sumur Resapan
Share
Sign In
Font ResizerAa
Font ResizerAa
djapost.comdjapost.com
Cari
  • Nasional
  • Jabar Raya
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Hukum dan Kriminal
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Djapost | All Rights Reserved.
djapost.com > Blog > Jabar Raya > Cegah Banjir, Pemprov Jabar Ajak Masyarakat Membuat Sumur Resapan
Jabar Raya

Cegah Banjir, Pemprov Jabar Ajak Masyarakat Membuat Sumur Resapan

Admin
Last updated: 15/07/2022 01:05
Admin
Share
4 Min Read

Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dikky Achmad Sidik meminta masyarakat untuk terlibat aktif dalam gerakan sumur resapan sebagai upaya pencegahan banjir.

Gerakan rekayasa konservasi air menggunakan alat sederhana untuk menampung air hujan ke dalam tanah ini rencananya akan dimulai dalam waktu dekat.

“Sumur resapan adalah salah satu gerakan yang akan kita launching di Jabar bulan ini sebagai salah satu gerakan untuk memasyarakatkan konservasi air ke dalam tanah,” kata Dikky usai menjadi pembicara dalam Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (12/11/2021).

Menurut Dikky, ada dua keuntungan bila gerakan sumur resapan ini dilakukan secara masif. Pertama, akan mengurangi debit air yang masuk ke drainase sehingga meminimalisir terjadinya banjir. Kedua, air tanah dapat terisi kembali melalui sumur resapan.

“Dengan gerakan ini debit air pada drainase menjadi berkurang dan bisa me-recharge air tanah lewat sumur resapan ini,” ucapnya.

Pembuatan sumur resapan tidak perlu menggunakan teknologi khusus tetapi bisa dilakukan dengan sederhana di rumah-rumah.

Dikky menyebut cara sederhana ini sudah pernah dilakukan oleh para Babinsa di Satgas Citarum Harum, yakni dengan menggunakan drum bekas yang dilubangi. Kendati kapasitas penampungan airnya kecil, tetapi cara itu sudah berfungsi sebagai sumur resapan.

“Bisa dengan cara sederhana menggunakan drum bekas yang dilubangi, secara fungsi itu sudah cukup hanya kapasitasnya saja kecil tetapi bila dilakukan dengan masif kan menjadi besar,” tutur Dikky.

Pembuatan sumur resapan dengan teknologi khusus akan diperuntukkan bagi kantor instansi pemerintah maupun perusahaan swasta.

Dikky mengatakan, Dinas SDA Jabar sudah menentukan model sumur resapan dari PT Danone yang akan dijadikan rujukan. Sumur resapan dengan teknologi tersebut bahkan sudah diterapkan di Gedung Sate dan efektif menyerap air dengan kapasitas besar.

“Model sumur resapan seperti ini sudah kami kaji, seperti yang di Gedung Sate kapasitasnya lebih besar dibanding model lainnya, pembuatannya juga menggunakan limbah plastik yang di daur ulang,” jelasnya.

Gerakan sumur resapan untuk tahap awal akan dilakukan oleh kantor-kantor instansi pemerintah. Menurut Dikky, pemerintah harus memberikan contoh baik kepada masyarakat khususnya dalam konservasi air yang akan berkontribusi mencegah banjir.

“Tahap awal akan dibuat di gedung-gedung pemerintahan supaya pemerintah dapat memberikan contoh ke masyarakat bahwa kita melakukan konservasi air. Jadi jangan hanya mendorong saja, tapi juga harus melakukan,” tuturnya.

Dalam upaya pengendalian banjir, Dinas SDA Jabar sudah mengidentifikasi titik rawan banjir khususnya di wilayah yang terlintasi oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung-Cisadane, DAS Citarum dan DAS Cimanuk.

“Di tiap wilayah sungai kita ada titik rawan banjir seperti di BBWS Ciliwung-Cisadane ada di sekitar Bekasi dan Bogor yang menjadi penopang ibu kota,” ujar Dikky.

Lalu di wilayah BBWS Citarum, titik rawan banjir jauh lebih banyak lagi karena melewati 13 kabupaten/kota. Untuk DAS Citarum Hulu tiitik rawannya ada di seluruh Bandung Raya di mana daerah acuannya adalah Dayeuhkolot.

Sementara titik rawan banjir akibat luapan air DAS Citarum hilir ada di wilayah Bekasi, Karawang (pertemuan sungai Cibeet dan Citarum), Subang hingga mengarah ke Indramayu.

“Untuk BBWS Cimanuk titik rawannya di Cirebon, Majalengka, Indramayu dan Cimanuk hulunya yaitu di Garut,” kata Dikky. (jabarprov.go.id/Humas Jabar).

You Might Also Like

Pengembang The Arthera Hill Percepat Upaya Mitigasi,

PT Suzuki Indomobil Motor dan PT Harrosa Darma Nusantara Gelar Seminar Kesehatan

Borong Tiga Emas, Kejari Kabupaten Bekasi Juara Umum Kejuaraan Karate Piala Kajati

Dear Prabowo, Pemkab Bekasi Tidak Alokasikan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis

Hasil Hitung Cepat Pilkada Kabupaten Bandung Barat, Jeje – Ismail Unggul

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article 300 Bangunan Sekolah Rusak Akan Diperbaiki Tahun Depan
Next Article Ridwan Kamil Luncurkan Tujuh Aplikasi Baru SMART Birokrasi
Ad imageAd image

Terpopuler

Tambah 2 Emas, Cabor Berkuda Kian “Dekati” Juara Umum Porprov Jabar 2022
05/11/2022
Newville” Hunian Baru Lima Lantai di Lippo Cikarang
05/10/2022
Ini Persyaratan Membuat Site Plan di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi
09/07/2022
Korupsi Aset Negara, Ketua Pengurus Koperasi Ditahan Kejari Kabupaten Bekasi
08/12/2022
Menangkan Derby Bekasi, Squash Kabupaten Bekasi Tambah Medali Emas
17/11/2022
Ad imageAd image
© 2022 Djapost | All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?