Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda antara Provinsi Banten dan Lampung masih status Siaga Level III, sehingga nelayan, wisatawan dan warga dilarang mendekati kawah gunung itu.
Berdasarkan data laman KESDM, Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Pasauran Gunung Anak Krakatau, pada Rabu pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, tercatat ketinggian letusan GAK mencapai 157 meter dengan cuaca berawan dan mendung 25-27 derajat celcius.
Secara visual, kawasan gunung api tertutup 0-III dan kawasan kawah tidak teramati.
Kegempaan embusan terjadi enam kali kejadian dengan amplitudo 3 -10 mm dan durasi 25-75 detik, low frekuensi sebanyak 38 kejadian dengan amplitudo 3-22 mm dan durasi 5-15 detik, vulkanik dangkal 15 kejadian dengan amplitudo 5-30 mm dan durasi 4-14 detik, dan vulkanik dalam dua kali kejadian dengan amplitudo 22-41 mm S-P 2 detik dan durasi 11-14 detik.
Selain itu juga microtremor amplitudo 2-8 mm, dan amp dominan 2 mm.
Dengan demikian, kini status Anak Krakatau Siaga Level III sehingga nelayan, masyarakat pendaki gunung, dan pelaku pelayaran tidak boleh mendekati kawah gunung karena bisa membahayakan.
Mereka hanya direkomendasikan oleh PVMBG dengan radius lima kilometer dari kawah Gunung Anak Krakatau.*