Jakarta, Djapost.com –
Suku Dinas Jakarta Barat melakukan skrining penyakit tuberkulosis (TBC) kepada sejumlah masyarakat. Hal itu guna mencegah penyebaran penyakit TBC serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan Kesehatan.
“Kegitan skrining TBC ini dilaksanakan mulai 3 Januari hingga 23 Januari 2023. Skrining TBC melalui rontgen dilaksanakan didelapan kecamatan di seluruh wilayah Jakarta Barat dengan masing-masing kecamatan mendapatkan empat kali menggunakan rontgen mobil,” kata Kelala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, dr Erizon Safari kepada djapost.com, Kamis (19/1/2023).
Menurut dia skrining bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dirinya dan lingkungannya. Sasaran utama dari kegiatan ini ialah orang yang tinggal satu rumah dengan penderita TBC (kontak serumah) dan orang yang sering kontak dengan pasien TBC.
“Kami akan segera melakukan penanganan pengobatan TBC bagi kontak yang dinyatakan positif dalam kegitan skrining ini, segera di berikan terapi pencegahan TBC bagi kontak yang dinyatakan negative TBC namun tinggal serumah,” ucap dia.
Erizon menjelaskan beberapa kegiatan lain yang dilakukan pihaknya diantaranya memberikan edukasi bagi masyarakat yang datang melakukan tes atau penyuluhan TBC.
“Selain itu kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan lain bagi masyarakat yang datang. Kami menargetkan sebanyak 200 orang per hari untuk dilakukan skrining,” ujarnya.
Pihak-pihak yang terlibat pada kegiatan skrining kata Erizon diantaranya kementerian kesehatan, suku dinas kesehatan, puskesmas, pihak kecamatan dan kelurahan. Selain itu, kegiatan itu juga menggandeng komunitas pendukung program eliminasi TBC 2030 sesuai dengan arahan Presiden agar indonesia tuntas TBC tahun 2030.
“Dalam memutus rantai penyebaran bakteriologis TBC, mengurangi kesakitan dan sampai dengan kematian disebabkan oleh TBC maka penting bagi semua pihak terlibat dalam penanganan TBC di Indonesia khususnya di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat ini,” katanya.
Suksesnya kegiatan itu juga terselenggara atas kerjasama antar kader Jakarta Barat di bawah koordinator dr Erni Widyastuti serta Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) dr Mira Sekarhadi. *(EA)*