Bekasi, Djapost.com – Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang gagal menepati janji memberi insentif guru ngaji pada program 100 hari kerjanya. Program yang dicanangkan Ade semasa kampanye itu hingga kini belum tereaslisasi.
Harapan para guru ngaji mendapatkan pendapatan tambahan terpaksa ditunda lantaran Pemerintah Kabupaten Bekasi batal merealisasikan program 100 yang dijanjikan Ade Kuswara.
Padahal, pemberian insentif merupakan salah satu janji politik Bupati Ade Kuswara Kunang dan Wakil Bupati Asep Surya Atmaja dalam program 100 hari kerja. Ade-Asep menjanjikan bantuan bagi 10 guru gaji kampung di setiap desa/kelurahan.
“Nah itu nanti kami bahas. Karena memang, kemarin itu kan kami memang ritmenya ketika kami dilantik itu sudah ada pembahasan untuk mengalokasikan anggaran. Nah nanti ini pelajaran buat saya dan motivasi ke depan,” kata Ade, di Kompleks Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat, Senin (2/6/2025).
Diketahui, Ade-Asep telah melewati 100 kerja pasca dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada 20 Februari 2025 lalu. Sesaat setelah dilantik, Ade menegaskan telah menetapkan program 100 hari kerja, salah satunya insentif bagi guru ngaji kampung.
Program ini berbeda dengan insentif bagi tokoh agama lainnya yang dijanjikan Ade-Asep seperti tunjangan untuk imam masjid yang berkemampuan tilawah sebesar Rp2,5 juta per bulan, dan tunjangan untuk marbot Rp500.000 per bulan.
Janji politik ini yang sebenarnya menjadi salah satu kunci kemenangan Ade-Asep di Pilkada 2024 lalu. Hanya saja, janji tersebut gagal terealisasi dalam program 100 hari kerja.
Adapun program 100 hari yang berhasil dilaksanakan yakni pembukaan lapangan pekerjaan melalui Bekasi Pasti Kerja Expo, pekan lalu. Namun, pameran bursa kerja yang membuka 2.517 lowongan itu berjalan ricuh. Buruknya penyelenggaraan membuat para pencari kerja tidak terkendali hingga berujung baku hantam.
Meski begitu, terdapat pula pencapaian yang diraih di antaranya penertiban bangunan liar di sempadan sungai di sejumlah wilayah. Langkah tegas ini penting dilakukan untuk mencegah banjir yang terus berulang.
Ade mengatakan, kinerja 100 hari akan menjadi titik evaluasi dirinya bersama Asep untuk melanjutkan kepemimpinan ke depannya. Koordinasi antara organisasi perangkat daerah akan terus ditingkatkan untuk menjaga roda pemerintahan berjalan dengan akselerasi tinggi.
“Program 100 hari kerja itu banyak. Jadi tidak bisa saya jelaskan satu per satu. Tapi yang pasti, ke depan kita akan fokus pada sektor-sektor strategis seperti sarana prasarana, pendidikan, dan kesehatan,” ucap Ade.
Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD), terutama dalam proses perencanaan yang selama ini masih berjalan sesuai ritme sebelumnya sejak ia dilantik.
“Nah ini pelajaran buat saya, dan jadi motivasi ke depan. Setiap rencana yang ada di Bappeda ataupun dinas lain harus sepengetahuan Bupati. Supaya bisa saya kontrol dan pastikan tepat sasaran,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Aria Dwi Nugraha mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan Ade-Asep. Hanya saja, sejumlah perbaikan perlu dilakukan di antaranya fokus pada program kerja hingga lima tahun ke depan.
“Dengan terpilihnya beberapa waktu lalu, tentu kini saatnya masyarakat menagih, jadi itu yang harus segera dijawab. Ada beberapa yang belum terealisasi di 100 hari kerja, maka ke depan jadi evaluasi, dari tingkat kepala daerahnya sampai dinas-dinasnya,” ujarnya. (Rz)