By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
djapost.comdjapost.comdjapost.com
  • Nasional
  • Jabar Raya
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Hukum dan Kriminal
Cari
  • Nasional
  • Jabar Raya
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Hukum dan Kriminal
© 2024 Djapost | All Rights Reserved.
Reading: Sejak 2014, Pembangunan Industri Kantung Darah di Kabupaten Bekasi Tak Kunjung Terealisasi
Share
Sign In
Font ResizerAa
Font ResizerAa
djapost.comdjapost.com
Cari
  • Nasional
  • Jabar Raya
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Hukum dan Kriminal
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Djapost | All Rights Reserved.
djapost.com > Blog > Jabar Raya > Sejak 2014, Pembangunan Industri Kantung Darah di Kabupaten Bekasi Tak Kunjung Terealisasi
Jabar Raya

Sejak 2014, Pembangunan Industri Kantung Darah di Kabupaten Bekasi Tak Kunjung Terealisasi

Admin
Last updated: 01/08/2022 22:38
Admin
Share
3 Min Read
Ilustrasi donor darah (foto: Rz/djapost.com)

Bekasi, Djapost.com –
Pembangunan industri kantung darah di Kabupaten Bekasi hingga kini tak kunjung terealisasi. Padahal, sejak 2014 lalu peletakan batu pertama pembangunan industri kantung darah telah dilakukan di Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi.

Hanya saja, pembangunan pabrik yang bekerja sama dengan perusahaan asal Korea selatan ini tidak berlanjut hingga kini. Padahal, kebutuhan kantung darah di tanah air terbilang tinggi.

“Betul, memang dulu sempat ada peletakan batu pertama pembangunan pabriknya di Cikarang tapi ternyata tidak tahu kenapa tidak berlanjut sampai sekarang. Padahal, kalau bisa dibangun itu bakal sangat membantu karena memang kita semua membutuhkan,” kata Ketua PMI Kabupaten Bekasi, Akhmad Kosasih, Senin (1/8/2022).

Akhmad Kosasih mengatakan, kantung darah turut menjadi elemen tingginya biaya penggantian pengolahan darah (BPPD). Dari BPPD Rp 360.000 per kantung darah, sebanyak Rp 110.000 di antaranya untuk beli kantungnya. Jika nantinya kantung berasal dari produk dalam negeri, diharapkan BPPD bisa turun.

“Karena itu bukan membeli darah ya tapi biaya pengolahan darahnya. Kalau bisa kantungnya dari dalam negeri juga, otomatis kan biayanya bisa berkurang,” ujarnya.

Ia berharap, isu pembangunan industri kantung darah bisa kembali dibahas hingga terealisasi. Jika nantinya pemerintah memiliki industri kantung darah sendiri, dipastikan ketersediaan darah tidak tergantung dengan negara lain.

“Harapan kami demikian. Sehingga kita tidak ketergantungan kantung darah dari negara lain ,” ucapnya.

Diketahui, hingga saat ini ketersediaan kantung darah di Indonesia masih tergantung dari impor. Untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, sedikitnya lima juta kantung darah didatangkan setiap tahun dari berbagai negara.

Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka mengatakan, persoalan ketersediaan kantung darah di dalam negeri tidak pernah menjadi pembahasan serius, baik di daerah maupun di pusat.

“Padahal kebutuhan kantung darah bagi kebutuhan medis terbilang mendesak, seperti pada awal pandemi covid-19 lalu,” katanya usai mengunjungi Kantor PMI Kabupaten Bekasi, Senin (1/8/2022).

Menurut dia, persoalan darah adalah persoalan kemanusiaan, sehingga darah tidak boleh diperjualbelikan. Namun demikian, akibat kantong darah masih impor, maka darah bagi kebutuhan medis di Indonesia tergolong mahal.

“Info dari PMI Kabupaten Bekasi, satu kantong darah kurang lebih harganya di kisaran 100.000 rupiah,” ujarnya

Rieke mendesak pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengkaji secara mendalam terkait teknologi dan inovasi untuk pembangunan industri nasional kantong darah dan fraksionasi plasma darah.

“Saya sendiri akan bawa isu kantung darah dan fraksionasi plasma darah ke agenda rapat Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perdagangan sebagai institusi yang memiliki otoritas mengatur impor dan ekspor. Minggu kedua Agustus pembahasannya bisa dimulai,” katanya. *(Rz)*

You Might Also Like

Pengembang The Arthera Hill Percepat Upaya Mitigasi,

PT Suzuki Indomobil Motor dan PT Harrosa Darma Nusantara Gelar Seminar Kesehatan

Borong Tiga Emas, Kejari Kabupaten Bekasi Juara Umum Kejuaraan Karate Piala Kajati

Dear Prabowo, Pemkab Bekasi Tidak Alokasikan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis

Hasil Hitung Cepat Pilkada Kabupaten Bandung Barat, Jeje – Ismail Unggul

TAGGED:#donordarah #kantungdarah #impor #pmi #dprri #kabupatenbekasi #cikarang
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Serah terima perdana ‘Newton Tower’, Kota Meikarta Makin Ramai
Next Article Pemerintah Perpanjang PPKM di Jawa-Bali Hingga 15 Agustus
Ad imageAd image

Terpopuler

Tambah 2 Emas, Cabor Berkuda Kian “Dekati” Juara Umum Porprov Jabar 2022
05/11/2022
Newville” Hunian Baru Lima Lantai di Lippo Cikarang
05/10/2022
Ini Persyaratan Membuat Site Plan di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi
09/07/2022
Korupsi Aset Negara, Ketua Pengurus Koperasi Ditahan Kejari Kabupaten Bekasi
08/12/2022
Menangkan Derby Bekasi, Squash Kabupaten Bekasi Tambah Medali Emas
17/11/2022
Ad imageAd image
© 2022 Djapost | All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?