Cirebon, Djapost.com – Ayah almarhum Muhammad Rizki Rudiana (Eki), kekasih Vina yang juga menjadi korban pembunuhan di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016, akhirnya buka suara usai disebut bahwa kasus kematian keduanya ditutupi oleh kepolisian.
Awalnya, muncul dugaan bahwa tiga DPO yang masih buron punya kedekatan khusus dengan kepolisian sehingga bisa melenggang bebas di luar jeruji besi.
Belakangan, terungkap fakta bahwa Eki yang menjadi korban ternyata adalah anak dari keluarga polisi.
Orang tua Eki diketahui bernama Rudiana yang merupakan seorang polisi berpangkat Iptu. Ia bertugas sebagai Kapolsek Kapetakan, Polres Cirebon Kota.
Dalam pernyataannya, Rudiana mengajukan permohonan kepada seluruh warga Indonesia untuk tidak menambah penderitaan keluarga Eki.
“Pada kesempatan ini, saya berharap kepada seluruh warga negara Indonesia. Saya adalah orang tua kandung dari almarhum Muhammad Rizki Rudiana atau Eki. Saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia, agar jangan menambah derita kami,” ungkapnya.
Rudiana menjelaskan bahwa Eki adalah korban dari tindakan kejam sekelompok orang.
“Eki adalah anak kami, yang menjadi korban dari kelompok yang kejam,” katanya.
Rudiana menegaskan bahwa pihaknya dan kepolisian tidak berdiam diri dan terus berupaya mencari pelaku.
“Saya tidak berdiam diri, saya terus berupaya dan bekerja sama dengan reskrim. Beberapa di antaranya telah kami amankan dan yang lain masih kami kejar untuk diungkap,” tambahnya.
“Kembali, saya memohon doa, semoga pelaku yang mengambil nyawa anak saya segera terungkap dan kepada seluruh warga Indonesia agar tidak menyebarkan asumsi yang bisa menambah kesedihan kami. Kami sudah cukup menderita selama 8 tahun ini. Saya mohon agar seluruh Indonesia mendoakan agar anak saya tenang dan pelakunya bisa segera terungkap,” ucapnya.
Pernyataan ini diunggah pada Jumat (17/5/2024) sekitar pukul 17.00 WIB, dan telah disaksikan oleh ribuan warga internet.
Ia juga menegaskan, kepolisian tak pernah menutup-nutupi atau menghambat penangkapan tiga DPO pembunuh Vina dan Eki.
“Kok jadi seolah kita disebut menutupi. Enggak ada lah. Bapaknya (Eki) itu masih trauma,” pungkasnya.