Jakarta, Djapost.com – Jumlah kasus kebakaran di jakarta sepanjang 2024 mengalami penurunan dibandingkan pada 2023. Namun demikian rumah tinggal menjadi paling banyak terdampak akibat kebakaran.
Pemerintah Daerah Khusus Jakarta mencatat jumlah kasus kebakaran pada 2024 sebanyak 788 kasus. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 8,8 persen jika dibandingkan pada 2023 yg mencapai 868 kasus kebakaran.
Berdasarkan data korsleting listrik tetap menjadi penyebab suatu utama terjadi nya kebakaran, yakni 540 kasus pada 2024.jumlah tersebut,juga lebih rendah dibanding kan pada tahun 2023, yang mencapai 607 kasus.
Kebakaran akibat tabung gas juga mengalami penurunan, dari 116 kasus pada tahun 2023 menjadi 32 kasus kebakaran di tahun 2024.
Dari segi kerusakan,rumah tinggal paling banyak terdampak dengan 1.382 unit rusak pada tahun 2024, disusul bangunan semi permanen 487 unit dan ruko/kios sebanyak 440 unit.
“Hasil penurunan ini merupakan intensifikasi kampanye pencegahan kebakaran,” ucap Plt Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Daerah Khusus Jakarta Satriadi Gunawan, Senin (6/1/2025).
Ia mengatakan, turunnya kasus bencana kebakaran ini tidak terlepas dari upaya bersama jajaran dalam melakukan sosialisai dan endukasi kepada Masyarakat.
Satriadi menargetkan angka kejadian kebakaran dapat terus ditekan melalui kaloborasi antara pemerintah dan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol keselamatan kebakaran dinilai menjadi kunci utama menciptakan lingkungan yang lebih aman,” ujarnya. (DD)