Bekasi, Djapost.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Pelita Bangsa Bekasi menyoroti kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tak mampu meningkatkan jumlah partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ketua Umum HMI Komisariat Hukum dan Teknik Pelita Bangsa, Sirojudin Rumadedey mengungkapkan jumlah partisipasi pemilih di Pilkada Kabupaten Bekasi hanya diangka 66,75 persen.
Jumlah tersebut dianggap tidak sebanding dengan anggaran yang digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi kepada KPU sebagai penyelenggara Pemilu.
“Seharusnya KPU Kabupaten Bekasi bisa bekerja secara maksimal dalam Pilkada, sesuai dengan anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 117,5 milyar,” ucap dia kepada wartawan, Rabu (04/12/2024).
Menurutnya, berdasarkan fakta dilapangan dari Tempat Pemungutan Suara (TPS), kehadiran pemilih hanya diangka 200 hingga 300 pemilih, dari total pemilih setiap TPS sebanyak 500 sampai 700.
“Artinya partisipasi publik sangat kurang. Seperti di TPS 23 Desa Cibatu, Cikarang Selatan, dari DPT kurang lebih 500 pemilih, yang datang ke TPS hanya 200,” katanya.
Diketahui, Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada Kabupaten Bekasi 2024 sebesar 2.251.856 jiwa. Kemudian tingkat kehadiran pemilih diangka 1.503.087 jiwa. Dengan persentase partisipasi pemilih di Kabupaten Bekasi sekitar 66,75 persen.
“Ini membuktikan bahwa partisipasi masyarakat turun drastis, dan KPU Kabupaten Bekasi tidak bekerja dengan serius. Maka saya mempertanyakan kinerjanya sebagai penyelenggara Pemilu,” ucapnya.
“Data yang kami temukan, jumlah partisipasi hanya diangka 66,75 persen. Saya menilai bahwa KPU Kabupaten Bekasi kurang berpartisipasi memberikan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga angka yang diperoleh sangat jauh dari harapan. Ini menandakan bahwa KPU tidak serius dalam bekerja atau melakukan sosialisasi dengan masyarakat,” kata dia. (Rz)